Selasa, 03 Mei 2011

BioEnergi ? Why Not?

Secara teori penjelasan about BioEnergy terkesan rumit dengan tampilan rumus-rumus senyawa.

Namun dapat sederhana bila dimengerti bahwa Ethanol dapat dibuat dari proses pemasakan, fermentasi dan distilasi beberapa jenis tanaman seperti tebu, jagung, singkong atau tanaman lain yang kandungan karbohidatnya tinggi.

Bahkan dapat dibuat dari selulosa atau limbah hasil pertanian (biomassa) seperti limbah pembuatan tapioka. Sehingga ethanol memiliki potensi cukup cerah sebagai pengganti bensin. OHHC52.

Di Indonesia jenis tanaman tersebut dapat tumbuh dimana saja dan bila dimaksimalkan produksinya tentu member peluang bagi Indonesia untuk menjadi produsen Ethanol yakni penyedia bahan dasar pembuatan BioEnergy.

Dari sifat fisisnya ethanol dapat terbakar lebih sempurna, sehingga gas buang lebih ramah lingkungan.
Yach…walau masih diperlukan penelitian tentang ketahanan bahan mesin terhadap bahan bakar ini.

Sumber : Handayani,S.U,-PEMANFAATAN BIO ETHANOL
SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI BENSIN -Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dari cerita kawan-kawan di Belanda (Universitas Wageningen sebagai salah satu universitas riset yang dikenalkan NESO merupakan perguruan tinggi yang memfokuskan perhatian pada bioteknologi (bioenergi), ternyata masih ada lagi Potensi BioFuel Generasi ke II. Bahwa Biofuel dapat dibuat dari limbah limbah cair yang dihasilkan masyarakat/limbah rumah tangga.

Endapan padat sampah kemudian mengalami proses anaerobik (reaksi tanpa oksigen) yang menghasilkan gas metana dan karbon dioksida (CO2).

Gas metana itu lalu dipetik. Dari gas metana yang dihasilkan, kemudian dapat dipetik hidrogen (H) dengan kandungan 90 persen melalui pemanasan 400° Celsius-500° Celsius dan proses separasi melalui membran katalisator dengan meninggalkan sisa berupa karbon dioksida.

Hidrogen tersebut kemudian siap digunakan untuk menghasilkan energi dengan teknologi fuel cell.

Teknologi fuel cell dengan bahan bakar hidrogen tak hanya bermanfaat untuk memproduksi listrik, tetapi juga dapat dikembangkan sebagai bahan bakar alat transportasi.

Saat ini beberapa negara sudah mengembangkan air murni yang ramah lingkungan sebagai bahan bakar alat transportasi.

Mereka juga mengembangkan blue energy (energi biru) yang dihasilkan melalui proses ionisasi air tawar dan air laut hingga dapat menghasilkan listrik.

Wow! …ndak perlu dong BBM dihapus, sebaliknya subsidi saja sambil menunggu proses potensi Biofuel tersebut siap dimanfaatkan.

Sumber:3Energy

Amazing.

Tidak ada komentar: