Senin, 30 Mei 2011

Negara lain mulai meninggalkan "NUKLIR", tetapi Indonesia ..

Pemerintah Swiss minggu lalu mengumumkan proposal untuk fase tidak memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik dan cenderung untuk berusaha mengefisiensikan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan atau renewable energy.

Berdasarkan proposal tersebut, ada stasiun tenaga nuklir akan dihentikan pada akhir umur operasional mereka dan tidak akan digantikan oleh reaktor baru.Ini akan terlihat dimana Swiss yang bebas nuklir pada tahun 2034.

Peralihan pemanfaatan renewable (energi terbarukan) seperti angin dan tenaga surya (to grid) akan memerlukan penataan kembali infrastruktur listrik dan mengubah jaringan transmisi menjadi smart grid akan "sangat penting".Dewan mengatakan grid Swiss harus diintegrasikan ke dalam grid Eropa dan 'supergrid' Eropa masa depan.

Proposal pemerintah Swiss datang sebelum bencana Fukushima nuklir di Jepang, dengan Dewan mengatakan "merasa bahwa rakyat Swiss ingin melihat pengurangan risiko residual yang terkait dengan penggunaan energi nuklir."

Bahkan pemerintah Jepang sejak “Fukushima” juga bergerak menjauh dari energi nuklir dan lebih memilih terhadap sumber terbarukan - pekan lalu mengumumkan rencana untuk membuat tenaga surya wajib untuk semua bangunan barunya.

Demikian juga Australia pada tahun 2001, Pemerintah Australia memperkenalkan Wajib Energi Terbarukan Target (MRET) program dengan tujuan meningkatkan penyerapan energi terbarukan dalam penyediaan tenaga listrik Australia. Pada tahun 2007, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa 20 persen pasokan listrik Australia berasal dari sumber energi terbarukan pada tahun 2020.


Setelah perubahan menit terakhir , undang-undang untuk Target Energi Terbarukan disempurnakan (eRET), disahkan pada 24 Juni 2010 .

Rumah, usaha kelompok masyarakat, dan sekolah sedang didorong untuk menginstal tenaga surya melalui berbagai insentif seperti hibah, rabat.

Bagaimana Indnesia? Bukankah alam Indonesia kaya akan “Renewable energy” nya?

Disaat Negara-negara tetangga meninggalkan energy nuklir dan cenderung memanfaatkan “renewable energy” Ironis bila Indonesia bersikap lugu memanfaatkan energy nuklir untuk energy pembangkit listriknya.


PEACE :)


Sumber: Info Renewable Energy

Tidak ada komentar: